Flashback in 2000
Pada 21 Januari 2000, Phir Bhi Dil Hai Hindustani dirilis serentak di cinema Bollywood. Persis seminggu sebelumnya aktor baru, putih, tinggi, lincah, pandai menari, bermata cerah, wajah terpahat sempurna, dan tubuh berbentuk V dengan susah payah dibentuk di gym, ini merilis film yang menggemparkan Bollywood, Kaho Na Pyar Hai [Katakan Kau Cinta Padaku].
Film yang dibuat Rakesh Roshan khusus untuk putranya itu mendapat tempat di hati penonton. Tidak peduli remaja hingga nenek-nenek mencoba gaya tarian sang aktor. Banyak mata yang menangis setelah menonton film ini. Selama tiga minggu Kaho Na Pyar Hai merajai bioskop-bioskop India. Semua mengelu-elukan nama Hrithik Roshan sebagai bintang baru, akhirnya Bollywood memiliki bintang baru yang bakal menyaingi para Khan.
Film yang dibuat Rakesh Roshan khusus untuk putranya itu mendapat tempat di hati penonton. Tidak peduli remaja hingga nenek-nenek mencoba gaya tarian sang aktor. Banyak mata yang menangis setelah menonton film ini. Selama tiga minggu Kaho Na Pyar Hai merajai bioskop-bioskop India. Semua mengelu-elukan nama Hrithik Roshan sebagai bintang baru, akhirnya Bollywood memiliki bintang baru yang bakal menyaingi para Khan.
Bagaimana dengan para Khan???
Phir Bhi Dil Hai Hindustani harus rela mengalah sebagian penontonya untuk memilih cinema yang memutar Kaho Na Pyar Hai. Bahkan, Mr. Perfecsionist, Aamir Khan yang meluncurkan Mela - Festival pada 7 Januari 2000 mengaku kalah dengan fenomena Hrithik. Setiap detik para gadis meneriakkan nama Hrithik. Ia sering muncul di majalah-majalah India dengan gaya yang memukau. Setiap studio musik mendendangkan soundtracknya, tak heran jika Hrithik yang memiliki jari tangan 11 itu menjadi sampul majalah India Today pada Maret 2000 dan Hrithik pun mendapat pujian HEARTTHROBHRITHIK.
Saat itu SRK berada di London untuk operasi lutut karena cidera akibat syuting. Dalam diri SRK rasa kecewa dengan hasil PBDHH lebih sakit daripada lututnya. Gauri Khan menyembunyikan semua info cetak, radio atau TV mengenai rating KNPH. "Itu salah besar," kata Shah Rukh. " Kau tak bisa merenggut sepuluh tahun kerja keras. Kau tak bisa datang pada suatu pagi dan berkata 'hai, kau sudah diganti. Kau sudah tua, kau tidak cukup baik'. Aku tak bisa pergi dari rumah tanpa ada yang bertanya tentang apa pendapatku tentang Hrithik. Benar-benar tak tahu malu," Shah Rukh memendam rasa kesal dan kekecewaannya.
Meski film Aamir Khan juga megalami hal yang sama, tetapi ia tak menjadi bulan-bulanan media. Selama 10 tahun terakhir tak pernah ada yang bisa mengalahkan SRK, tetapi setelah kedatangan Hrithik, SRK harus rela melepaskan mahkota King Khan-nya. Benarkah itu??? tidak, Shah Rukh tidak pernah melepaskan mahkotanya. Meski pers menjadi lebih kejam setelah peluncuran PBDHH dan sengaja menjelek-jelekkan SRK pada halaman media mereka. Seperti Stardust Magazine, memberikan beberapa halamannya untuk mengulas kegagalan SRK dan menjadikan topik yang tak sedap.
Untuk menanggapi masalah serius yang terjadi antara pers dan sang bintang, Gauri Khan tak tinggal diam. Jika selama ini Gauri hanya melayani wawancara kecil, saat itu ia bersedia menjadi gadis sampul majalah Savvy. Gauri menjadi profile utama majalah Savvy dan menangkis semua tudingan buruk pada suaminya. Dalam wawancara itu Gauri menyebutkan "Alasan orang-orang menjelekkanmu adalah mereka muak dengan kesuksesanmu. Tetapi nasib dan masa depanmu tak bisa ditentukan oleh pers. Orang-orang yang menulis semua ini bukanlah apa-apa dibanding Shah Rukh."
Sedikit panas telah diguyur air hujan namun perseteruan ini belum usai, ketika SRK menerima kontrak dengan iklan Pepsi. Dalam iklan itu seorang gadis cantik sedang bermain putar botol, dihadapannya ada pria dengan tampang culun dan mirip dengan Hrithik. Si gadis lebih memilih mencium Shah Rukh daripada pria culun tadi. Pihak Hrithik merasa tersinggung, ia pun menandatangani iklan Coca Cola. Seakan membalas, Hrithik pun melakukan hal yang sama. Kala itu, masalah ini menjadi usaha komersial bagi iklan minuman untuk bersaing di masyarakat.
Prahlad Kakkar sang sutradara iklan Pepsi tersebut memperingatkan ayah dan anak itu untuk diam dan berpikir positif. Rakesh Roshan tidak terima dengan tantangan yang selalu meluncur pada putranya, sejak itu ia selalu membuat film bermutu dengan bintang anaknya sendiri. Rakesh dan Hrithik menunjukkan bahwa mereka lebih unggul dari para Khan yang merajai Bollywood.
Apapun yang terjadi 12 tahun silam pada SRK - Hrithik tak bisa mengubah rating PBDHH lebih banyak. Film pertama produksi Red Chilies Entertainment itu sudah berminggu-minggu tayang di bioskop tetapi tetap flop. SRK tak pernah menyesali semua itu, ia tetap berkarya dan memberikan terbaik pada Bollywood. Kini, SRK - Hrithik menyelesaikan masalah tersebut dengan bergabungnya mereka menjadi kakak beradik dalam Kabhi Khushi Kabhi Gham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar